Manusia dan Kebudayaan
Terdapat banyak pengertian tentang manusia, dari segi ilmu
eksak sampai pada ilmu sosial. Slah satunya dari segi ilmu sosiologi, manusia diartikan sebagai
makhluk sosial yang tidak dapat menjalani hidup sendiri atau tanpa adanya
bantuan orang lain. Pada hakikatnya manusia adalah mahkluk ciptaan tuhan yang
terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh, makhluk yg
sempurna, makhluk biokultular,dan makhluk yang terikat dengan lingkungan.
Hakikat manusia sebagai makhluk yang terikat dengan
lingkungannya berkaitan dengan kebudayaan. Manusian dan kebudayaan tentu saling
berkaitan. Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. Kebudayaan
tercipta dari kegiatan sehari-hari dan kejadian-kejadian yang sudah di ciptakan
oleh Yang Maha Kuasa. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para
ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan
manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan
untuk kepentingan masyarakat. Adapun
unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu, unsur religi,
sistem kemasyarakatan, sistem peralatan, sistem mata pencaharian hidup, sistem
bahasa, sistem pengetahuan, dan seni. Bertitik dari sistem inilah maka
kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
Wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma,
peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya
abstrak, lokasinya ada dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan
berpola dari manusia dalam masyarakat
Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia
Manusia dan cinta kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya WJS
Poerwadarminta. Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang
(kepada). Ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya sedangkan kata
kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih
memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan
suka (sayang) kepada seseorang yang disertai menaruh belas kasihan.
Pengertian tentang cinta dikemukakan oleh Dr.
Sarlito.W.Sarwono. dikatakan bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu keterikatan,
keintiman, dan kemesraan. Arti dari keterikatan adalah rasa saling ikat yang
mempunyai perasaan hanya untuk bersama dia. Keintiman adalah adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku
yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. .
Kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh
atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
Cinta memiliki
3 tingkatan yaitu tinggi, menengah, dan rendah. Cinta tingkat tinggi adalah
cinta kepada Allah, rasulallah dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat
menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat.
Cinta tingkat rendah adanya cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga,
kerabat, harta dan tempat tinggal.
Kasih Sayang
Kasih sayang adalah
perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya
perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara
pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia
kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
Studi Kasus
ini merupakan contoh kasih sayang seorang anak terhadap ibunya,
Ada kisah inspirasi mengharukan dari Tiongkok China, dimana seorang anak yang membalas jasa ibu
dengan merawat penuh kasih sayang selama 21 tahun, bahkan saat sudah
menikah dan punya anak sekalipun, dia tidak lupa sosok ibunya dan selalu
merawatnya tanpa ada penolakan dan keberatan.
“Hawa udara di Changchun, Tiongkok, sangatlah dingin. Li Yuanyuan memanggul sang ibu yang lumpuh kedua kakinya
sambil menggendong putrinya yang berusia dua tahun buru-buru ke rumah
sakit karena sang ibu terkena serangan jantung lagi. Orang-orang yang
berlalu lalang di jalan memandang mereka bertiga dengan mata terbelalak,
semua takjub melihat seorang wanita yang kelihatannya kurus lemah
justru memiliki tenaga untuk memanggul satu orang sambil menggendong
satu lagi…”
Menurut laporan “City Evening Post”,
di pagi buta, 13 Pebruari 2008, Li Yuanyuan telah memakaikan baju bagi
anak dan sang ibu yang baru sembuh dari sakitnya. Jam 10 pagi, Yuanyuan
berjongkok di depan sang ibu, meletakkan kedua kaki ibu di pinggangnya
lalu memanggul sang ibu, kemudian menggendong putrinya yang berdiri di
atas tempat tidur.
Kedua tangan Yuanyuan dipakai untuk
menyangga sang ibu, sedangkan sang ibu membantu merangkul cucunya
mengitari leher Yuanyuan. Dengan cara inilah tiga orang tersebut saling
berangkulan dengan susah payah keluar dari rumah sakit. Sang ibu telah
lumpuh selama 21 tahun, selama 21 tahun itu pulalah Yuanyuan terbiasa
memanggul sang ibu keluar masuk rumah sakit.
Ketika Yuanyuan berusia 7 tahun
terjadilah sebuah kecelakaan lalu lintas yang benar-benar telah merubah
kehidupannya. Karena kecelakaan ini ibunda mengalami kelumpuhan pada
kedua kaki yang diperparah dengan menghilangnya sang ayah.
Sejak saat itu, Yuanyuan
menjadi tulang punggung rumah tangga. Karena tidak ada penghasilan
Yuanyuan menghidupi keluarga dengan menjadi pemulung, uang hasil kerja
kerasnya habis terpakai untuk mengurus sang ibu.
Rasa bakti Yuanyuan kepada
orang tua sangat menyentuh hati para tetangga, banyak tetangga yang
dengan sukarela memberi bantuan kepada sang ibu dan putrinya ini. Karena
sepanjang tahun hanya mampu berebahan, otot kaki sang ibu sering
kejang, sakitnya tak tertahankan.
Ada seorang tetangga yang berprofesi
sebagai seorang dokter tradisional tua, setiap hari membantunya
memberikan terapi akupunktur terhadap ibu Yuan-yuan, bahkan mengajarnya
menggunakan teknik akupunktur sederhana. Sejak berusia 11 tahun sampai
sekarang, Yuanyuan sudah dapat menggunakan teknik akupunktur untuk
meringankan rasa sakit ibunya.
Tiga tahun yang lalu, Yuan-yuan
menikah, setahun kemudian, Yuanyuan melahirkan seorang putri. Namun di
mana pun dan kapan pun, Yuanyuan tidak pernah meninggalkan sang ibu, dia
dan suaminya bersama-sama memikul tanggung jawab mengurus sang ibu.
Meskipun rumah tangganya tidak
terbilang kaya, mereka sangatlah puas. Sang ibu berkata, terkenang masa
21 tahun ini meskipun penuh penderitaan, namun dia sangat puas, dia
merasa diri-nya sama dengan orang tua lain yang juga telah menikmati
kehangatan keluarga.
Bagi Yuanyuan, selama 21 tahun ini,
dia merasa dirinya sangat bahagia, karena dia adalah seorang anak yang
masih memiliki seorang ibu.
Sungguh suatu rasa bakti yang sangat luar biasa dari anak kepada seorang Ibu, semoga kisah tersebut kita dapat memetik hikmah di dalamnya.
referensi:
http://masbadai.com/index.php/kisah-inspirasi-ibu-saya-rela-jadi-tongkatnya-ibu-selamanya/